MASIGNCLEAN101

PROSPEK STARUP SYARIAH DI MASA DEPAN Ditulis Oleh : FOSEI UNSOED (Artikel ini sudah diterbitkan di media FoSSEI Jateng)

10/17/2018

Era disruption saat ini telah mempengaruhi berbagai bidang,  baik dalam cakupan bisnis,  pertanian,  pendidikan, kesehatan,  maupun bidang-bidang yang lain. Disruption sejatinya adalah perubahan dari penggunaan sistem-sistem tradisional menuju ke arah pemakaian sistem modern untuk mengefisiensikan dan mengefektifkan kegiatan dan proses organisasi. Disruption membuat proses kemarin, hari ini  menjadi semakin usang dan perlu adanya pembaharuan secara terus-menerus. 
Disruption itu bukan sekedar fenomena hari ini (today), melainkan fenomena "hari esok" (the future) yang dibawa oleh para pembaharu ke saat ini, hari ini (the present) (Prof.  Dr. Rhenald Kasali).
Perubahan teknologi yang semakin cepat diibaratkan seperti kita sedang berlari dan terus berlari tanpa pernah berhenti.  Karena sejatinya teknologi akan selalu berubah dan selalu berubah.  Saat ini manusia tidak dapat terpisahkan dari teknologi,  karena memang akan sangat sulit untuk berpisah darinya. Dari sejak bangun tidur sampai tidur lagi,  kita tidak pernah bisa lepas dari teknologi. Perkembangan teknologi dapat membawa dampak yang baik maupun buruk,  tergantung dari si pemakai dan tujuan penggunaannya. Salah satu teknologi yang sedang berkembang saat ini adalah adanya starup.
Menurut Paul Grahamstartup merupakan sebuah perusahaan yang didesain untuk berkembang dengan cepat. Baru dirintis tidak serta merta membuat sebuah perusahaan menjadi startup. Perlu diingat bila startup tidak harus bergerak di bidang teknologi, memperoleh dana dari investor, dan melakukan exit. Hal yang paling penting adalah berkembang dengan cepat. Semua hal yang berkaitan dengan startup akan mengikuti perkembangan perusahaan tersebut.
Dewasa ini perkembangan bisnis starup semakin pesat. Sebagai gambaran, Telkomtelstra pernah menyebutkan bahwa jumlah starup di Indonesia mencapai sekitar 2 ribu perusahaan dan salah satu yang terbesar di Kawasan Asia Tenggara, belum lagi data dari OJK pernah menyebutkan bahwa starup yang berbasis pada sektor keuangan atau yang biasa kita kenal dengan fintechmencapai 157 perusahaan dan sekitar 80 % bergerak pada sektor lending.
Dengan semakin menjamurnya starup yang ada di Indonesia saat ini bisa menjadi sebuah potensi yang sangat besar untuk menjadi salah satu aspek kemajuan bangsa Indonesia sendiri. Banyak sektor yang pasarnya secara perlahan digarap oleh para pelaku industri starup, misalnya starup yang bergerak di bidang marketplace seperti bukalapak, tokopedia, qlapa, dan sebagainya, hanya dari sektor ini saja pemerintah sudah sangat diuntungkan karena dapat meningkatkan omset penjualan dari UMKM serta mampu mengurangi jumlah pengangguran, belum termasuk starup yang bergerak di bidang pertanian seperti Igrow yang mampu menjadikan skctor ini menjadi lebih bisa dimanfaatkan dengan baik.
Dari sekian banyak perkembangan dan jenis dari starup yang ada di Indonesia ternyata di sisi yang lain, starup berbasis syariah masih sangat minim.
Bisnis rintisan atau startup selama ini tengah berkembang pesat di Indonesia. Hanya saja, bisnis ini sedikit kesulitan untuk berkembang karena sulitnya sumber tambahan modal dari perbankan. Namun, keterbatasan ini ternyata secara tidak langsung menyebabkan bisnis startup dekat dengan prinsip syariah. Menurut Presiden Direktur PT Ilthabi Pratama Ilham A Habibie, kesulitan ini menyebabkan pengusaha startup terbebas dari bunga bank.
Tambahan modal pun berasal dari tambahan dana secara bersama, sehingga prinsip gotong royong dalam ekonomi Islam sangat terasa dalam pengembangan bisnis startup. Startup pun dapat menjadi pilihan utama bagi negara Islam untuk dapat mengembangkan bisnis berbasis syariah. Khususnya adalah pada industri keuangan syariah yang saat ini telah mulai berkembang pesat.
Ada beberapa alasan mengapa bisnis starup di Indonesia kedepannya memliki prospek baik, terutama yang akan kita bahas disini adalah starupberbasis syariah, diantaranya adalah sebagai berikut :
1.      Ekonomi Islam semakin banyak dipelajari dan mulai diterapkan dalam kegiatan bisnis di Indonesia. Banyak orang yang mencoba untuk menerapkannya karena setelah dipelajari dengan serius, bisnis yang menerapkan ekonomi syariah adalah bisnis yang baik.
2.      Jumlah penduduk Indonesia yang besar. Menurut data BPS, jumlah penduduk Indonesia tahun 2017 sejumlah 262 juta jiwa. Lebih dari 50 % terhubung dengan internet. Pemnafaatan internet sudah lebih jauh, tidak hanya untuk berkomunikasi tetapi juga untuk kegiatan lainnya, diantaranya yaitu untuk membeli barang, memesan transportasi, dan berbisnis.
3.      Jumlah penduduk muslim Indonesia sebesar 207.176.162 jiwa, menjadi potensi untuk berkembangnya starup syariah. Baik dari sisi founder maupun customer.
4.      Banyaknya orang yang memiliki bisnis tetapi masih dalam tahap tradisional. Hal ini akan semakin tergeser oleh bisnis yang mengikuti perkembangan zaman. Disinilah muncul kesadaran para pelaku bisnis untuk mereka mempelajari tekonologi. Starup syariah juga memiliki potensi besar untuk dikembangkan.
Optimalisasi starup syariah perlu digalakkan karena memililki potensi yang besar di Indonesia. Hal ini tidak dapat lepas dari dukungan berbagai pihak, baik dari pemerintah, masyarakat, civitas akademika, komunitas bisnis, dan yang paling penting adalah pejuang ekonom Rabbani.













DAFTAR PUSTAKA

Abdullah. 2017. Starup & Bisnis (on-line).

https://id.technomuslim.com/startup-bisnis/, diakses 20 April 2018.

Afrianto, Dedy. 2016. Tanpa Sadar Bisnis Starup Gunakan Prinsip Syariah (on-

line).

https://economy.okezone.com/read/2016/08/03/320/1454027/tanpa-sadar-bisnis-start-up-gunakan-prinsip-syariah, diakses 20 April 2018.

Bohang, Fatimah Kartini. 2018. Berapa Jumlah Pengguna Internert Indonesia?

(on-line).

https://tekno.kompas.com/read/2018/02/22/16453177/berapa-jumlah-pengguna-internet-indonesia, diakses 20 April 2018.

https://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel

Kasali, Rhenald. 2017. Meluruskan Pemahaman soal "Disruption" (on-line).

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/05/05/073000626/meluruskan.pemahaman.soal.disruption., diakses 20 April 2018.

Wijaya, Ketut Krisna. 2016. [Update] Kumpulan Istilah StartupTeknologi yang

Perlu Kamu Ketahui (0n-line).


https://id.techinasia.com/istilah-startup-yang-perlu-anda-ketahui, diakses 20 April 2018.

FOSEI UNSOED

Akun Official KSEI FOSEI Universitas Jenderal Soedirman